Hal ini sebagaimana yang digambarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW tentang dahsyatnya fitnah-fitnah dan kerusakan yang akan muncul secara silih berganti di akhir zaman dalam sabda beliau SAW:
"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shaleh) sebelum muncul berbagai macam fitnah (kerusakan/penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada orang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman, tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman, tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia". (HR Muslim)
Maka, berdasarkan kenyataan tersebut, seorang muslim yang hidup di zaman ini wajib mempelajari dan mengetahui sebab-sebab yang bisa membantunya - dengan izin Allah SWT- untuk tetap teguh dan istiqamah di atas agama Allah SWT sampai dia dipanggil menghadap-Nya.
Dalam Al-Qur'an dan Hadits-hadits yang shahih Allah SWT dan Rasul-Nya SAW telah menjelaskan sebab-sebab tersebut, beberapa sebab penting diantara sebab-sebab tersebut antara lain:
1. Memahami dan mengamalkan dua kalimah syahadat dengan baik dan benar. |
Allah SWT berfirman:
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan 'ucapan yang teguh' dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki" (QS Ibrahim: 27)
Makna 'ucapan yang teguh' dalam ayat ini adalah dua kalimah syahadat yang difahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang di tafsirkan sendiri oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam kitab shahihnya (jilid 4, hal 1735):
Dari Baro'bin 'Azib ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Seorang muslim ketika dia ditanya (diuji) di dalam kuburnya (oleh malaikat Munkar dan Nakir) maka dia akan bersaksi bahwa 'tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, itulah makna firman-Nya: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat".
2. Membaca Al-Qur'an dengan menghayati dan merenungkannya. |
Al-Qur'an adalah sumber peneguh iman yang paling utama bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah:
"Katakanlah: 'Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Rabb mu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS An Nahl: 102)
Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur'an tujuan diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur adalah untuk menguatkan dan meneguhkan hati Rasulullah SAW, Allah SWT berfirman:
"Berkatalah orang-orang yang kafir: mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali saja?; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)". (QS Al Furqan: 32)
3. Berkumpul dan bergaul bersama orang-orang yang bisa membantu meneguhkan iman. |
Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur'an bahwa salah satu diantara sebab utama yang membantu menguatkan iman para sahabat Rasulullah SAW adalah keberadaan Rasulullah SAW ditengah-tengah mereka. Allah SWT berfirman:
"Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nya pun berada ditengah-tengah kalian? Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus". (QS Ali Imran: 101)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)" (QS At Taubah: 119)
Dalam sebuah hadits yang hasan, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya diantara manusia ada orang-orang yang keberadaan mereka sebagai pembuka (pintu) kebaikan dan penutup (pintu) kejelekan" (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dalam kitab "Sunan"/ jilid 1 hal. 86 dan Al Baihaqi dalam'Syu'abul Iman'/ jilid 1, hal. 455 dan imam-imam lainnya, dan di hasankan oleh Syekh Al Albani)
4. Berdo'a kepada Allah. |
Dalam Al-Qur'an Allah SWT memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdo'a kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah SWT berfirman:
"Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka, sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan: 'Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan"(Ali Imran: 146-148)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
"Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (QS Al Baqarah: 250)
5. Membaca kisah-kisah para Nabi dan Rasul SAW serta orang-orang yang shalih yang terdahulu untuk mengambil suri tauladan. |
Dalam Al-Qur'an banyak diceritakan kisah-kisah para Nabi, Rasul, dan orang-orang yang beriman yang terdahulu, yang Allah jadikan untuk meneguhkan hati rasulullah SAW dengan mengambil teladan dari kisah-kisah tersebut ketika menghadapi permusuhan orang-orang kafir. Allah SWT befirman:
"Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman". (QS Huud 120)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar