Segala puji hanya milik Rabb semesta Alam, zat yang hati kita berada dalam genggamannya, zat yang menghidupkan dan mematikan seluruh makhluknya. Semoga kita tetap berada dalam lindungan dan kasih sayangnya. Amin.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada seseorang yang selalu menjadi inspirasi bagi kita untuk senantiasa melakukan perbaikan dan perubahan sebagai yang telah di sabdakannya : Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia termasuk orang yang beruntung, dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia termasuk orang-orang yang merugi, dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang celaka. Naudzhu bilah suma naudzhu billah, semoga kita tidak termasuk kedalamnya.
Setiap hari kita bekerja pontang-panting, banting tulang untuk dapat memenuhi kehidupan keluarga. Ada yang bekerja sebagai Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, Buruh Pabrik, dan Berdagang dipinggiran jalan, semuanya dilakukan demi mendapatkan Upah/Imbalan. Tak jarang cara-cara yang tak layak atau bahkan menyimpang dari Agama pun meraka lakukan juga untuk mendapatkan Imbalan.
Sebenarnya apa yang kita cari? Uangkah? Hartakah atau apa? Sesungguh Allah SWT telah menawarkan kepada kita sebuah perniagaan atau usaha yang dapat menyelamatkan kita dari azab yang sangat pedih. Sebagaimana dalam Firmannya QS : 61 :10, "Hai orang-orang yang beriman sukakah kamu aku tunjukan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih".
Rasanya mustahil jika Allah SWT telah memberikan sebuah penawaran yang sangat baik, lantas kita sebagai manusia tidak mau untuk mengambil atau membeli penawaran tersebut. Jangankan orang-orang yang beriman, orang-orang kafir pun tentunya tidak mau jika Allah akan mengaazabnya.
Apa yang harus kita lakukan jika kita ingin terhindar dari azab Allah SWT yang sangat pedih? dalam ayat berikutnya QS : 61:11 Allah SWT memberikan tuntunan kepada kita agar kita terhindar dari azab tersebut, yaitu : pertama beriman kepada Allah, kedua beriman kepada Rasul, dan ketiga berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwa kita, itulah ketiga hal yang apabila kita dapat melaksanakannya maka Allah SWT memberikan jaminan kepada kita terhindar dari azabnya yang sangat pedih.
Tentunya tidaklah mudah melaksanakan ketiga hal tersebut, untuk dapat melaksanakan ketiga hal tersebut maka terlebih dahulu kita harus mengetahuai apa itu iman? Iman adalah sebuah keyakinan didalam hati, yakin akan adanya Allah SWT, yakin adanya Rasul, yakin akan adanya Malaikat dan tentunya yakin akan kebenaran Al-quran dan Al-islam, kemudian keyakinan itu kita ikrarkan dengan lisan kita, biasanya apabila seseorang non muslim kemudian akan memasuki dunia yang baru yaitu Al-islam, maka sebagai tanda keimanannya mereka diwajibkan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah kita yakin didalam hati, kemudian kita telah mengikrarkannya dengan lisan kita, maka kita pun harus dapat mengamalkannya apa yang kita yakini, apa yang kita ucapkan dengan seluruh anggota tubuh kita. Kaki kita, tangan kita, mata kita, pendengaran kita dan tentunya hati kita haruslah kita gerakan tentunya hanya karena Allah semata. Janganlah kita mengatakan bahwa diri kita telah beriman sementara hati kita masih mempunyai sifat iri, dengki. Janganlah kita mengatakan bahwa diri kita telah beriman sementara mulut kita masih suka bergibah.
Apakah anda masih ingat kisah tentang Luqman? ketika Luqman diperintahkan oleh majikannya untuk mengambil "bagian terbaik" dari hewan kurban, ia mengambil hati dan lidah dari hewan tersebut untuk tuannya. Dan ketika ia disuruh mengambil bagian terburuk dari hewan kurban tersebut ia mengambil yang sama hati dan lidah.
Tentunya sang majikan heran, lantas bertanya kepada Luqman, ketika aku menyuruhmu untuk mengambil bagian yang terbaik dari hewan kurban engkau mengambil hati dan lidah begitu juga ketika aku menyuruhmu untuk mengambil bagian terburuk engkau mengambil hati dan lidah.Kenapa? Dengan sangat bijaknya Luqman menjelaskan tidak ada yang lebih baik dari seorang makhluk kecuali hati dan lisannya. Dan sebaliknya tidak ada yang paling buruk dari seorang makhluk kecuali hati dan lisannya.
Hati ibarat Raja dalam tubuh. Perintah dan larangannya ditaati oleh prajuritnya dalam hal ini anggota badan yang lain : tangan, kaki, pendengaran dan tentunya mulut. Apa bila hati ini rusak maka seluruh anggota tubuh juga bisa rusak, begitu juga bila hati ini baik maka seluruh anggota tubuhpun akan baik. Oleh karenanya hati harus senantisa diberi makanan yang baik, diberi pupuk yang baik agar hati ini menjadi subur dan tumbuh dengan baik.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan: "Barangsiapa yang menginginkan hati yang bersih, hendaklah ia lebih mendahulukan Tuhannya ketimbang syahwatnya. Karena hati yang 'terpaut' oleh syahwat tertutup dari Allah sesuai dengan kadar 'keterpautannya' dengan syahwat itu. Hati adalah 'wadah' Allah di atas bumi-Nya. Maka hati yang paling dicintainya adalah yang lebih 'tinggi' (kadar kesuciannya), lebih keras (kuat) dan lebih bersih. Jika hati itu diberi makan dengan 'dzikir', disiram dengan tafakkur dan dibersihkan dari cela, ia akan (mampu) melihat berbagai keajaiban dan akan diilhami oleh hikmah.
Setelah kita mengetahui apa itu iman, maka hal kedua yang harus kita pahami agar kita terhindar dari azab Allah SWT adalah kita disuruh berjihad baik dengan harta maupun jiwa kita. Jihad bisa diartikan sebagai perang melawan musuh-musuh Allah baik dengan mengangkat senjata maupun tidak (melawan hawa nafsu). Untuk itu kita harus tau terlebih dahulu siapa musuh-musuh Allah, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa musuhnya bagi manusia dan Allah adalah Syetan. Dengan tipu daya syetan seseorang bisa menjadi kafir dengan bujuk rayu syetan seseorang bisa menjadi musyrik atau bahkan murtad.
Untuk itu kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita terhindar dari bujuk rayu dan tipu daya syetan yang sangat dashyat.
Dan, siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (personel dan senjata) dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah (al-Anfaal: 60)
"... dan perangilah kaum musyrikn itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (at-Taubah: 36)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar